Transaksi terjadi ketika ada pembeli dan penjual serta barang yang diperjualbelikan. Namun, transaksi sering gagal karena masing-masing orang yang terlibat tidak mampu mendefinisikan diri mereka sendiri. Hal ini terkait dengan apakah saya telah tepat dalam menargetkan pembeli saya?

  • Customer Segment (Segmen Pembeli)
    Menjabarkan secara detail, siapa pembeli dari produk kita, mulai dari umur, jenis kelamin, pekerjaan, tempat tinggal, daya beli, kesukaan, hingga sifat mereka.
    Misal, segmen anak muda, umur 18-25 tahun, jenis kelamin perempuan dan laki-laki, pekerjaan mahasiswa, yang baru selesai kuliah, dan pegawai kontrak, di daerah jawa dan sekitarnya, pendapatan 1.5 juta-3 juta, kesukaannya traveling, foto-foto, update status, sifatnya tidak sabaran.
  • Target Customer (Target Pembeli)
    Target customer ini merupakan turunan dari customer segment tadi. Jangan sampai kita menargetkan semua segmen, karena tidak akan efektif.
  • Positioning (Bagaimana pebisnis memposisikan diri mereka di depan pembeli ketika menjadi penjual)

Pebisnis memposisikan diri mereka di depan pembeli berdasarkan pada masalah apa yang mereka bisa bantu dari kemampuan yang dimiliki oleh produk si pebisnis ini.

Contohnya, ruangguru.com memposisikan sebagai online course yang mudah diakses oleh semua kalangan melalui pengajaran online dan offline-nya. Cara mudah mengetes apakah positioningnya telah tepat atau tidak, dapat dilakukan dengan mengulik bisnis modelnya.

Hubungi Kami

Jl. Diponegoro, Kota Batu, Jawa Timur, 65314
+62 823 8053 7399
+62 878 6430 4083
X