Ketika kita mempunyai bisnis atau gaji, saat income kita naik biasanya kita mulai menaikan juga perilaku konsumtif. David bach berpendapat bahwa “We’ve all got a latte factor regardless of our income level”. Jadi latte factor ini adalah hal yang
sebenarnya kita tidak perlukan tapi kita konsumsi, misalnya fancy kopy, makan di restoran mahal atau impulse buying.

Untuk mengurangi latte factor kita, kita harus mengurangi needs dan wants kita. jika kita baca pola hidupnya Mark Zuckerberg, Bill Gates atau Warren Buffett, mereka seorang miliuner tapi tidak hidup secara glamor. Mereka lebih berpikir bahwa lebih baik berinvestasi daripada harus konsumtif.

Needs ini adalah kebutuhan primer, seperti makan, minum, pakaian atau tempat tinggal. Sedangkan wants ini merupakan kebutuhan sekunder, misalkan pakaian brander, fancy food, atau rumah mewah. Cara membedakan antara needs atau wants ini yaitu dengan memfilter, dan mengetahui motivasi kita untuk membeli, apakah karen iklan, teman, atau gaya hidup? Kalau dorongan tersebut berdasarkan faktor berasal dari eksternal, bisa dikatakan itulah wants.

Berikutnya, kita juga bisa mengkontemplasi apakah dorongan untuk membeli barang tersebut akan hilang besok hari? Lalu apakah membeli barang tersebut bisa membuat kita bahagia? Dan apa yang bisa kamu pelajari tanpa barang tersebut?

Ada beberapa hal yang bisa digunakan untuk menekan impulse buying, misalnya dengan mengurangi kebiasaan membrowsing e-commerce. Selain itu, faktor e-money juga menentukan perilaku konsumtif kita. apabila kita mempunyai kartu kredit, coba gunakan limit, atau tinggalkan kartu kredit kita di rumah ketika hendak jalan-jalan.

Mengapa kita harus menjadi konsumen yang cerdas? Karena dalam konsumsi, ada yang namanya diminishing marginal utility. Jadi, ketika membeli sebuah produk, nilai margin nya akan naik. Namun, semakin sering kita mengkonsumsinya, maka nilainya akan semakin berkurang.

Contohnya seperti ketika makan terlalu banyak kita akan merasakan enek. Atau ketika mempunyai rumah satu atau dua, mungkin masih bisa terasa manfaatnya. Tetapi ketika kita mempunyai 10 rumah yang tidak kita manfaatkan, maka rumah itu tidak akan terasa manfaatnya. Ingat setiap orang memiliki diminishing marginal utility nya masing-masing.

Kuncinya yaitu bersyukur dengan apa yang kalian punya.

Hubungi Kami

Jl. Diponegoro, Kota Batu, Jawa Timur, 65314
+62 823 8053 7399
+62 878 6430 4083
X